Skip to main content

Overview

Bug Fix adalah bagian penting dan tak terhindarkan dari proses pengembangan perangkat lunak. Setiap sistem, sekecil apa pun, berpotensi memiliki celah atau kesalahan logika yang menyebabkan perilaku tidak sesuai harapan. Di sinilah praktik perbaikan bug menjadi sangat krusial.

Topik ini membahas:

a. Identifikasi dan Reproduksi Bug

Teknik dan alat untuk melacak, mereproduksi, dan memahami akar permasalahan dari bug. Termasuk penggunaan log, breakpoints, dan debugger.

b. Root Cause Analysis (RCA)

Pendekatan sistematis untuk menemukan penyebab utama dari bug, bukan hanya gejalanya.

c. Best Practice dalam Fixing

Strategi memperbaiki tanpa menciptakan bug baru. Termasuk menulis test untuk bug tersebut, memahami dampaknya pada fitur lain, dan menjaga backward compatibility.

d. Post-Mortem dan Preventif

Dokumentasi pasca-insiden yang membantu tim memahami apa yang terjadi dan mencegah masalah serupa di masa depan.

e. Alat Bantu dan Monitoring

Penggunaan tools seperti Sentry, LogRocket, Firebase Crashlytics, atau custom logging untuk mendeteksi dan merespons error secara real-time.

Tujuan dari dokumentasi Bug Fix bukan hanya menyelesaikan satu masalah, tetapi juga menciptakan sistem yang semakin kuat, stabil, dan mudah dirawat ke depannya.